Pengantar dan dasar-dasar CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment atau Continuous Delivery)

0

CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment atau Continuous Delivery) adalah praktik pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada otomatisasi dan peningkatan efisiensi dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Konsep ini bertujuan untuk memberikan perubahan perangkat lunak secara cepat, aman, dan terukur ke dalam lingkungan produksi. Di bawah ini adalah pengantar dan dasar-dasar CI/CD:



Pengantar CI/CD:

1. Continuous Integration (CI):

  • Definisi: CI adalah praktik yang melibatkan integrasi kode dari berbagai kontributor ke dalam repositori bersama secara teratur, sering kali beberapa kali sehari.
  • Tujuan: Mencegah konflik integrasi, mendeteksi kesalahan sejak dini, dan memastikan kode selalu dalam keadaan siap untuk dideploy.

2. Continuous Deployment (CD):

  • Definisi: CD mengacu pada otomatisasi proses deployment dan pengujian untuk memungkinkan setiap perubahan kode yang lulus uji dapat langsung dideploy ke lingkungan produksi.
  • Tujuan: Meningkatkan kecepatan dan keamanan pengiriman perangkat lunak, serta mengurangi risiko human error dalam proses deployment.

Dasar-Dasar CI/CD:

1. Repositori Kode:

  • Penerapan CI/CD dimulai dengan memiliki repositori kode yang terpusat dan dapat diakses oleh tim pengembang.

2. Build Automation:

  • CI mencakup otomatisasi proses build, yaitu mengkompilasi, menguji, dan mengemas aplikasi setiap kali ada perubahan kode.

3. Continuous Testing:

  • Melibatkan penerapan pengujian otomatis untuk memastikan setiap perubahan tidak merusak fungsionalitas yang ada.

4. Version Control:

  • CI/CD membutuhkan sistem kontrol versi yang kuat, seperti Git, untuk melacak setiap perubahan dan mendukung rollback jika diperlukan.

5. Deployment Automation:

  • Bagian CD melibatkan otomatisasi proses deployment ke berbagai lingkungan, mulai dari pengujian hingga produksi.

6. Monitoring dan Logging:

  • CI/CD juga mencakup implementasi alat pemantauan dan logging untuk memantau performa aplikasi dan mendeteksi masalah secepat mungkin.

7. Infrastruktur sebagai Kode (IaC):

  • IaC memungkinkan otomatisasi pengelolaan infrastruktur, memungkinkan lingkungan dapat dibuat dan dihancurkan dengan mudah sesuai kebutuhan.

8. Orkestrasi:

  • Menggunakan alat atau platform orkestrasi untuk mengelola dan mengoordinasikan seluruh alur kerja CI/CD.

Implementasi CI/CD membantu organisasi untuk mencapai pengiriman perangkat lunak yang lebih cepat, andal, dan aman. Dengan otomatisasi dan penekanan pada uji berkala, tim pengembang dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kesalahan dalam pengiriman perangkat lunak.

Aplikasi untuk CI/CD

Ada banyak alat atau aplikasi yang dapat digunakan untuk menerapkan CI/CD dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Beberapa di antaranya termasuk:

  1. Jenkins:

    • Jenkins adalah alat CI/CD open-source yang mendukung otomatisasi pembangunan, pengujian, dan penyebaran. Jenkins memiliki ekosistem plugin yang luas, memungkinkan integrasi dengan berbagai alat dan teknologi.
  2. Travis CI:

    • Travis CI adalah layanan CI yang terintegrasi dengan GitHub. Dengan menambahkan berkas konfigurasi (.travis.yml) ke repositori GitHub, Anda dapat mengonfigurasi alur kerja CI/CD secara otomatis.
  3. CircleCI:

    • CircleCI mendukung otomatisasi CI/CD untuk proyek di berbagai bahasa pemrograman. Konfigurasi dapat dilakukan menggunakan file YAML, dan CircleCI menyediakan lingkungan yang mudah diakses untuk menguji dan mendeploy aplikasi.
  4. GitLab CI/CD:

    • GitLab CI/CD terintegrasi dengan platform GitLab dan menyediakan alat CI/CD yang kuat. File konfigurasi .gitlab-ci.yml memungkinkan definisi alur kerja CI/CD secara terinci.
  5. TeamCity:

    • TeamCity, dikembangkan oleh JetBrains, menyediakan solusi CI/CD yang mudah digunakan dengan antarmuka pengguna yang intuitif. Ini mendukung otomatisasi dan integrasi dengan berbagai alat pengembangan.
  6. GitHub Actions:

    • GitHub Actions adalah platform CI/CD terintegrasi dengan repositori GitHub. Anda dapat mendefinisikan alur kerja CI/CD menggunakan file konfigurasi yang disebut .github/workflows.
  7. Bamboo:

    • Bamboo adalah alat CI/CD yang terintegrasi dengan ekosistem Atlassian, seperti Bitbucket dan Jira. Ini menyediakan alur kerja CI/CD visual dan dukungan untuk berbagai bahasa.
  8. GoCD:

    • GoCD adalah alat CI/CD open-source yang memungkinkan otomatisasi pengembangan dan penyebaran aplikasi. Ini memiliki konsep konfigurasi yang fleksibel dan mendukung otomatisasi berbagai tahap pengembangan.
  9. Azure DevOps:

    • Azure DevOps menyediakan layanan CI/CD terkelola yang dapat diintegrasikan dengan repositori kode di Azure Repos atau GitHub. Ini memiliki fitur yang melibatkan otomatisasi, pengujian, dan penyebaran.
  10. Heroku CI:

    • Heroku CI adalah bagian dari platform cloud Heroku yang menyediakan alat CI/CD terintegrasi. Dengan menggunakan Heroku CI, Anda dapat mengotomatisasi proses pengembangan dan penyebaran aplikasi yang di-host di Heroku.

Pilihan CI/CD Anda akan tergantung pada preferensi tim, infrastruktur yang digunakan, dan kebutuhan proyek tertentu. Selain itu, beberapa platform cloud seperti AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure juga menyediakan layanan CI/CD terkelola yang dapat diintegrasikan secara langsung dengan layanan cloud mereka.

Referensi :

https://www.synopsys.com/glossary/what-is-cicd.html

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top